1. Ketua Forum Redam Korupsi (FORK)-Cabang Sumatera Utara.

2. Ketua Lembaga Kajian Sosial Masyarakat-Wilayah Sumatera Utara.

3. Koordinator Konsultasi Hukum bagi Rakyat-Wilayah Sumatera Utara.

Selasa, 29 Oktober 2013

KURANGNYA KESADARAN MASYARAKAT DALAM BERKENDARAAN DI JALAN RAYA

Dizaman sekarang kita sebagai pengguna kendaraan sangat dituntut ekstra hati-hati dalam membawa kendaraan. Begitu banyak terjadi kecelakaan lalu lintas akibat dari kelalaian kita sebagai pengguna kendaraan. Seperti kecelakaan sepeda motor dan mobil yang sering kali terjadi. Namun kesadaran pengendara masih jauh dari apa yang diharapkan. Bahkan banyak yang meninggal ditempat kejadian. Kadang pengendara tidak pernah memperdulikan keselamatan pengguna jalan yang lain, hanya keegoisan dirinya yang diutamakan. Seperti yang terjadi dijakarta beberapa bulan yang lalu, begitu banyak nyawa yang tak berdosa telah menjadi korban. Namun pengemudi yang lain seakan tidak mau tahu dengan apa yang telah dilihatnya sendiri. Kecelakaan lalu lintas sekarang didominasi 75% oleh kendaraan roda dua dan 25% lagi didominasi roda empat. Bisa kita lihat anak-anak sekarang yang mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi bahkan masih banyak yang harusnya belum berhak untuk membawa kendaraan. Namun orang tua masih saja memperbolehkan anaknya membawa kendaraan tanpa dilengkapi Surat Izin Mengemudi ( SIM ) yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian. Terkadang anak-anak sekarang melakukan balap liar dijalan yang ramai tanpa menghiraukan nyawanya sedikitpun.

Itu semua perlu bimbingan dari orang tua agar selalu memperhatikan anak-anak mereka. Saat mereka melakukan balapan liar dijalan raya, terkadang mereka main kucing-kucingan dengan polisi yang melakukan patrol dijalan. Disaat polisi datang, mereka semua lari dan begitu polisi hilang dari pandangan, mereka kembali melakukan balapan liar. Masih banyak contoh lain yang bisa kita ambil akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat berkendaraan dijalan raya seperti saat-saat jalan macet, masih banyak pengemudi kendaraan berusaha untuk saling mendahului. Padahal jalanan sedang terjadi kemacetan yang cukup panjang. Akhirnya terjadi penyempitan jalan yang berakibat dengan terjadinya macet total. Terkadang pengemudi kendaraan masih saja merasa kalau jalan yang ramai hanya untuk dirinya sendiri, sementara pengendara lain tidak diperdulikan. Seperti anak sekolah yang sering berjalan sampai 4 (empat) lapis, padahal kendaraan yang dibelakangnya mau lewat sehingga mereka harus menghidupkan klakson. Terkadang klakson dari pengendara dibelakangnya tidak diperdulikan sedikitpun, bahkan mereka tidak ada yang mau mengalah. Inilah kadang yang menjadi penyebab kecelakaan sering terjadi dalam berkendaraan.

Pihak kepolisian juga sudah sering datang kesekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi kepada para pelajar untuk tertib dijalan raya. Namun dari hasil sosialisasi tersebut terkadang hanya dianggap angin lalu saja oleh seluruh pelajar. Mereka seakan tidak pernah perduli dengan apa yang telah disampaikan oleh pihak kepolisian. Makanya pihak kepolisian sering melakukan razia terhadap pelajar dan masyarakat agar pelajar dan masyarakat bisa menyadari tertib dijalan raya dapat mencegah dari berbagai macam halangan yang berakibat kecelakaan yang fatal. Apa lagi saat ini pemerintah sudah menyediakan sircuit untuk para pelajar dan masyarakat yang gemar otomotif terutama balap motor. Namun sircuit tersebut hanya jadi tempat ajang memadu kasih anak-anak sekarang. Begitu pun saat berada diperempatan yang menggunakan lampu trafigt light. namun disaat trafigt light menyala merah, masyarakat masih saja melewatinya tanpa memperhatikan lawan yang berada disamping kiri dan kanan.

Untuk itu marilah kita sama-sama memberikan pengertian kepada masyarakat dan pelajar agar tertib dijalan raya agar kita semua merasakan kenyamanan dalam berkendara. Karena tertib dijalan raya merupakan cermin budaya bangsa. Saat ini untuk tertib dijalan raya begitu sulit untuk diterapkan dimasyarakat. Walaupun pihak kepolisian sudah sering melakukan razia, namun kesadaran masyarakat dalam berkendaraan pun saat ini masih kurang.