Kepedulian sosial tidak banyak dilakukan oleh banyak orang saat ini. Banyak yang merasakan makin sedikit orang
yang peduli pada sesama dan cenderung menjadi seorang individualistis
yang mementingkan diri sendiri. Namun begitu, Anda tentu tidak mau anak
menjadi orang yang seperti itu juga bukan? Pastilah setiap orangtua
menginginkan anaknya menjadi seorang yang berjiwa sosial tinggi dan
senang membantu sesamanya.
Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan
sebuah ajaran yang universal dan dianjurkan oleh semua agama. Meski
begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu saja
pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih dan mendidik.
Di sini pola pengasuhan berperan sangat penting, terutama yang dilakukan
oleh orangtua saat melakukan kepedulian sosial terhadap sesama di lingkungan sekitar dan sudah tentu anak akan mencontoh hal tersebut yang sering Anda lakukan.
Memiliki jiwa kepedulian sosial sangat
penting bagi setiap orang karena kita tidak bisa hidup sendirian di
dunia ini, begitu juga pentingnya bagi anak karena kelak mereka pun akan
hidup mandiri tanpa orangtuanya lagi. Dengan jiwa sosial yang tinggi,
mereka akan lebih mudah bersosialisasi serta akan lebih dihargai.
Bayangkan bila setiap orang telah luntur jiwa sosialnya. Kehidupan akan
kacau, berlaku hukum rimba, kaum tertindas makin tertindas, semua orang
mengedepankan ego masing-masing dan keadilan pun akan menjadi hal yang
sangat mahal.
Dengan menanamkan jiwa kepedulian sosial
pada anak dan juga orangtua lain pada anak-anaknya, maka setidaknya ada
sedikit harapan di masa depan dimana anak-anak kita akan menjadi
pemimpin untuk mewujudkan masyarakat yang saling tolong-menolong. Untuk
menanamkan jiwa sosial tersebut pada anak Anda, sebagai orangtua kita
harus lebih banyak melakukan praktek daripada hanya berteori, sehingga
anak-anak kita akan mencontoh perbuatan-perbuatan nyata yang kita
lakukan. Banyak hal yang dapat dipraktekkan untuk menanamkan jiwa sosial
pada anak, antara lain :
- Mengajak anak untuk menengok saudara atau tetangga yang sedang sakit.
- Mengunjungi panti jompo.
- Rutin bersedekah.
- Berbagi kebahagiaan dengan anak-anak jalanan, misalnya saat ulang tahun.
- Menyuguhi minuman pada tukang sampah yang mengangkut sampah dari rumah kita.
- Memberikan tumpangan pada teman atau tetangga yang tidak berkendaraan saat melakukan perjalanan yang sejalur dengan kita.
- Berbagi makanan yang kita masak pada tetangga di sekitar yang kurang mampu.
- Mengangkat anak asuh dari orangtua yang tidak berkecukupan.
- Berbagi kebahagiaan di hari raya keagamaan dengan anak-anak di panti asuhan.
- Memberikan sumbangan pada korban bencana alam, dll.
Contoh-contoh di atas merupakan sedikit saja dari apa yang bisa Anda lakukan untuk mendidik anak agar memiliki jiwa kepedulian sosial
yang tinggi. Selain itu masih banyak kegiatan lain yang bisa Anda
lakukan. Yang terpenting, lakukan semuanya dengan ikhlas tanpa
mengharapkan imbalan apapun dan lakukan semampu Anda, tidak perlu
memaksakan diri bila Anda memang tidak mampu. Dengan mencontoh dan
melihat kegiatan-kegiatan sosial yang Anda lakukan, niscaya kelak sang
anak juga akan menjadi orang yang berjiwa sosial dan menjadi kebanggaan
keluarga. Selamat mendidik.